Bupati Sukoharjo Pimpin Aksi Bakar Bendera Malaysia
Rabu, 2 September 2009 - 12:31 wib
Dokumen: Koran SI SUKOHARJO - Ratusan orang dari berbagai elemen di Sukoharjo Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa mengecam pemerintah Malaysia yang mengklaim sejumlah aset budaya dan pulau di Indonesia. Aksi dilakukan di Lapangan Satianegara Sukoharjo Jawa Tengah.
Selain menampilkan beberapa kebudayaan yang diklaim pemerintahan Malaysia seperti Reog, batik, wayang, dan tari pendet, aksi demo yang dipimpin langsung bupati Sukoharjo Bambang Riyanto juga diwarnai aksi membakar dua bendera Malaysia.
Dalam aksi itu Bupati juga menegaskan siap memimpin konfrontasi dengan Malaysia dan dia bahkan berjanji berda di barisan paling depan.
Ada tiga tuntutan yang dilayangkan ke pemerintah Indonesia, yaitu tidak melakukan lagi diplomasi basa-basi dengan pemerintah Malaysia terhadap tindakan pelanggaran yang merugikan bangsa Indonesia, bila perlu memutuskan hubungan diplomasi dengan Malaysia.
Yang kedua melindungi segala bentuk aset dan kekayaan budaya bangsa, keutuhan NKRI agar tidak diklaim lagi oleh Malaysia. Yang ketiga, mengajak seluruh komponen bangsa yang berada di provinsi lain di Indonesia untuk merapatkan barisan melawan Malaysia.
Pemerintah Malaysia juga diminta untuk meminta maaf terhadap bangsa Indonesia terhadap pelecehan lagu Indonesia Raya, dan perlakuan kasar terhadap para TKI.
Aksi ini dikawal oleh beberapa aparat kepolisian. Namun polisi hanya mengawasi berjalannya aksi dan tidak melakukan pembubaran termasuk saat para demonstran membakar bendera Malaysia.
Aksi yang digelar oleh Barisan Rakyat Bela Nusa Bangsa juga menegaskan pernyataan sikap yang ditandatangani sejumlah perwakilan dari elemen di Sukoharjo untuk diserahkan ke DPRD Sukoharjo agar diberikan ke pemerintah pusat.
Selain menampilkan beberapa kebudayaan yang diklaim pemerintahan Malaysia seperti Reog, batik, wayang, dan tari pendet, aksi demo yang dipimpin langsung bupati Sukoharjo Bambang Riyanto juga diwarnai aksi membakar dua bendera Malaysia.
Dalam aksi itu Bupati juga menegaskan siap memimpin konfrontasi dengan Malaysia dan dia bahkan berjanji berda di barisan paling depan.
Ada tiga tuntutan yang dilayangkan ke pemerintah Indonesia, yaitu tidak melakukan lagi diplomasi basa-basi dengan pemerintah Malaysia terhadap tindakan pelanggaran yang merugikan bangsa Indonesia, bila perlu memutuskan hubungan diplomasi dengan Malaysia.
Yang kedua melindungi segala bentuk aset dan kekayaan budaya bangsa, keutuhan NKRI agar tidak diklaim lagi oleh Malaysia. Yang ketiga, mengajak seluruh komponen bangsa yang berada di provinsi lain di Indonesia untuk merapatkan barisan melawan Malaysia.
Pemerintah Malaysia juga diminta untuk meminta maaf terhadap bangsa Indonesia terhadap pelecehan lagu Indonesia Raya, dan perlakuan kasar terhadap para TKI.
Aksi ini dikawal oleh beberapa aparat kepolisian. Namun polisi hanya mengawasi berjalannya aksi dan tidak melakukan pembubaran termasuk saat para demonstran membakar bendera Malaysia.
Aksi yang digelar oleh Barisan Rakyat Bela Nusa Bangsa juga menegaskan pernyataan sikap yang ditandatangani sejumlah perwakilan dari elemen di Sukoharjo untuk diserahkan ke DPRD Sukoharjo agar diberikan ke pemerintah pusat.
(Bramantyo/Trijaya/fit)
Ulasan
Kerajaan Malaysia mesti serius melihat kejadian ini. Pendatang Indonesia di negara ini perlu dihantar pulang, jangan benar mereka mencari rezeki di sini, banyak lagi warga asing yang ada toleransi.
0 comments:
Post a Comment